Kalau Sudah Besar, Mau Jadi Apa?
Kita semua pasti punya cita-cita dan punya alasan untuk memilih cita-cita itu. Ada yang ingin menjadi guru karena kagum melihat guru di sekolah. Ada yang ingin menjadi polisi karena bapaknya bekerja sebagai polisi. Ada yang ingin menjadi dokter karena ingin menyembuhkan orang yang sakit. Ada yang ingin menjadi pengusaha karena ingin punya banyak harta.
Semua orang punya alasan yang berbeda dalam memilih cita-cita. Tetapi sebagai orang Kristen, kita harus berbeda dari orang-orang di dunia ini. Kita adalah anak Allah dan karena itu kita hidup hanya sesuai kehendak Allah. Ini mirip dengan pensil. Si pembuat pensil menciptakan pensil untuk menjadi alat tulis, bukan untuk mengaduk teh. Maka, hanya ketika pensil dipakai untuk menulis, barulah pensil itu benar-benar menjalankan fungsi dan tujuan penciptaannya. Allah telah menciptakan kita dan menetapkan tujuan kehidupan kita. Ini artinya, cita-cita kita pun harus sesuai dengan kehendak Allah, bukan sesuai kehendak dan kemauan kita.
Mari hari ini kita belajar menjadi orang Kristen. Sebelum memilih cita-cita, kita bukan bertanya kita ingin jadi apa, tetapi tanya Allah ingin kita jadi apa. Mari kita tekun berdoa dan merenungkan firman Tuhan agar kita makin peka akan kehendak Allah dalam hidup kita. Hanya dengan cara inilah kita bisa menyenangkan dan memuliakan Allah melalui cita-cita kita.