Boas
Dahulu, di Israel, ada seorang janda yang bernama Naomi. Naomi sangat miskin dan tidak punya apa-apa. Suami dan anak-anak Naomi sudah mati, dan sekarang Naomi tinggal bersama menantunya yang bernama Rut.
Rut bekerja di ladangnya Boas untuk mencari makan. Boas kasihan kepada Rut; Boas sering memberikan makanan, melindungi Rut dari bahaya, dan bahkan menyuruh pekerja-pekerjanya untuk sengaja menjatuhkan jelai supaya Rut mendapatkan banyak jelai.
Ketika Rut pulang dan menceritakan pekerjaannya kepada Naomi, Naomi sadar bahwa Boas adalah saudaranya. Naomi menyuruh Rut untuk pergi kepada Boas dan meminta Boas menikahi Rut. Singkat cerita, Boas setuju dan kemudian menikah dengan Rut. Boas menikahi Rut bukan karena dia ingin mendapatkan keuntungan, tetapi karena Boas punya belas kasihan kepada Rut.
Belas kasihan Boas kepada Rut menggambarkan belas kasihan Allah kepada kita. Kita ini sama seperti Rut: tidak punya apa-apa, tidak berdaya, dan tidak layak ditolong. Namun, Allah berbelas kasihan kepada kita dan menebus kita melalui pengorbanan Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Allah menolong kita bukan karena Allah mau mendapatkan keuntungan dari kita, tetapi karena Ia adalah Allah yang penuh belas kasihan.
Marilah kita belajar untuk terus bersyukur dan mengingat belas kasihan Allah di dalam hidup kita. Marilah kita juga belajar untuk menjadi anak Tuhan yang penuh belas kasihan; marilah kita belajar untuk mengasihi dan menolong sesama, meskipun menurut kita, teman kita itu tidak layak menerima kebaikan. Terakhir, marilah kita belajar untuk mengasihi, bukan karena mau mendapatkan keuntungan dari teman, tetapi karena kita telah merasakan belas kasihan Tuhan dalam hidup kita, dan kita sekarang rindu membagikan belas kasihan itu kepada teman-teman kita.