Yosafat
Ketika kita berada di dalam kesulitan, siapa yang pertama-tama kita cari? Orang tua? Abang, kakak? Guru? Atau teman?
Di Alkitab, ada seorang raja yang sedang dalam kesulitan. Nama raja itu Yosafat. Suatu hari ada seseorang yang datang membawa kabar buruk kepada Yosafat. Orang itu berkata, “Suatu laskar yang besar datang menyerang tuanku!” Laskar itu terdiri dari tiga bangsa, yaitu Moab, Amon, dan Meunim. Tiga pasukan menyerang Israel sekaligus. Pasti tentara ini banyak sekali dan kuat-kuat. Yosafat sangat kesulitan. Tetapi dia bukan mencari orang tuanya, saudaranya, ataupun temannya. Jadi, siapa ya yang dia cari?
Alkitab mencatat, yang dicari oleh Yosafat adalah Tuhan, Allah Israel. Dia menyuruh seluruh rakyat berpuasa. Setiap orang dari setiap kota di Yehuda berkumpul untuk mencari Tuhan atas perintah Raja Yosafat. Laki-laki, perempuan, anak-anak, semuanya berkumpul. Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah mereka, di depan pelataran Bait Allah, dan memohon kepada Allah.
Yosafat adalah anak Tuhan yang baik. Dia menjadi raja Yehuda selama 25 tahun. Semasa hidupnya, Allah menyertai Yosafat, karena dia hidup mencari Allah. Lalu, apa yang dilakukan Yosafat?
Allah menjawab doa itu. Allah berkata melalui seorang Lewi, “Janganlah takut dan terkejut! Majulah besok, Allah akan menyertaimu, sebab Allah-lah yang akan berperang.” Maka, terjadilah seperti apa yang dikatakan Allah. Bangsa Israel berperang dan mereka menang.
Nah, bagaimana dengan kita? Mari kita belajar mengingat Tuhan di dalam keadaan apa pun. Ketika senang, kita bersyukur kepada Allah; ketika sedih dan sulit, kita memohon pertolongan Allah.
Allah kita adalah Allah yang hidup dan setia. Ia pasti mendengar doa kita. Maka, mari kita menyambut undangan Allah untuk datang kepada-Nya.