Perfeksionisme
Perfeksionisme mengajarkan bahwa setiap orang Kristen bisa tidak berdosa seumur hidupnya atau orang Kristen bisa hidup benar dan kudus dengan sempurna. Kalau ada orang Kristen yang berbuat dosa, itu hanyalah dosa yang tidak disengaja karena tidak tahu itu adalah dosa. Itu tidak dihitung sebagai dosa. Jadi, orang-orang perfeksionisme tidak serius dalam mengerjakan hukum Allah dan anugerah Allah. Pengajaran Perfeksionisme ini sangat tidak benar.
Alkitab mengatakan, bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). Setelah dosa kita diampuni, kita tidak lagi hidup dalam dosa, tetapi kita masih bisa melakukan dosa. Waktu kita berbuat dosa, maka Roh Kudus yang tinggal di dalam hati kita menyadarkan kita agar kita tidak lagi berbuat dosa. Jadi, selama kita hidup, kita akan terus mengejar kesempurnaan itu. Kita mengejar kesempurnaan artinya kita belum sempurna. Selama kita hidup kita tidak mungkin sempurna. Sampai nanti kita mati, bertemu Tuhan di sorga, barulah kita tidak lagi bisa melakukan dosa, kita menjadi sempurna. Jadi perfeksionisme bukanlah ajaran Alkitab, melainkan ajaran yang melawan Alkitab.