Kelahiran Baru
Di dalam Alkitab ada seorang bernama Nikodemus. Nikodemus adalah seorang Farisi dan ahli dalam bidang agama Yahudi. Dia mempelajari Alkitab sangat dalam tentang bahasanya, penafsirannya, tradisinya, dan latar belakangnya. Nikodemus sangat pintar sekali. Suatu malam, waktu Nikodemus datang menjumpai Tuhan Yesus, Yesus menjelaskan ada satu syarat utama untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, yaitu harus dilahirbarukan. Manusia perlu lahir baru, perlu mengalami kelahiran baru. Kemudian Nikodemus bingung bagaimana dia yang sudah tua bisa dilahirkan kembali? “Bagaimana mungkin aku yang sudah tua ini masuk lagi ke dalam perut ibuku dan ibuku melahirkan aku kembali?” tanyanya. Ternyata, meskipun Nikodemus ini seorang ahli agama Yahudi, dia tidak mengerti apa yang dimaksudkan Tuhan Yesus. Jadi apa yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus?
Yang dimaksudkan dengan kelahiran baru itu adalah kelahiran secara rohani. Semua manusia telah jatuh ke dalam dosa, semua manusia sudah mati rohaninya di hadapan Allah. Maka, kelahiran baru adalah tindakan Allah Roh Kudus membangkitkan dan memberikan hidup baru bagi dia (Tit. 3:4-7). Kita tadinya mati di hadapan Allah. Kita tidak bisa berelasi dengan Allah, dan diikat dalam belenggu dosa sehingga kita akan terus menerus melakukan perbuatan dosa. Setelah dilahirbarukan, kita sekarang membenci dosa. Jadi, kelahiran baru itu bukan kelahiran jasmani dari orang tua kita, seperti yang dipikirkan Nikodemus tadi.
Orang yang sudah mengalami kelahiran baru, dia menjadi anggota Kerajaan Allah. Di dalam Kerajaan Allah itu, Roh Kudus akan menolong kita untuk tidak lagi melakukan perbuatan dosa. Roh Kudus akan menolong kita untuk mengasihi Allah, menjadi anak-anak Allah.