Curiga kepada Allah
Ketika kita mengalami kesulitan, pernahkah kita meragukan Allah? “Saya punya banyak masalah. Saya sudah berdoa tetapi masalah saya tetap ada. Jangan-jangan Allah jahat, Allah tidak mau tolong saya.”
Kalau kita pernah mengalami hal ini, mari kita mengingat apa yang pernah Allah kerjakan bagi kita. Alkitab mengatakan bahwa kita adalah orang berdosa dan seharusnya dihukum selama-lamanya di dalam neraka. Namun Allah mengutus Anak-Nya yang satu-satunya–Yesus Kristus–untuk menyelamatkan kita sehingga kita tidak mengalami hukuman neraka itu.
Kita sering lupa bahwa Allah sudah melakukan hal yang lebih besar untuk kita. Kita hanya minta tolong untuk masalah-masalah hidup kita yang lebih kecil, tetapi Allah telah melakukan hal yang lebih besar: Allah mengutus Anak-Nya mati di atas kayu salib untuk menebus kita dari dosa. Jika Allah sudah menolong kita dalam hal yang lebih besar, kita dapat yakin kalau Allah juga pasti akan tolong kita dalam hal yang lebih kecil. Misalnya teman kita sudah berikan uang sepuluh ribu kepada kita, apalagi kalau kita cuma mau pinjam seratus; sudah pasti teman kita akan pinjamkan.
Allah memang tidak selalu menjawab doa kita sesuai dengan keinginan kita. Ini bukan karena Allah jahat dan tidak mau menolong kita, tetapi karena kita terbatas untuk mengerti kehendak Allah. Bagaikan kita yang masih kecil kadang sulit mengerti apa yang diinginkan orang tua kita. Bukan karena mereka jahat, tetapi karena kita masih kecil dan belum mampu mengertinya. Kadang-kadang Allah mengizinkan kita mengalami kesulitan agar kita belajar rendah hati dan bergantung kepada Dia.
Marilah kita terus datang kepada Allah dalam doa ketika kita memiliki masalah. Kalau Allah tidak menjawab doa kita, jangan curiga dan ragu kepada Allah. Allah sudah menunjukkan kebaikan dan pertolongan-Nya dengan jelas di atas kayu salib. Mari belajar percaya kepada pimpinan Allah yang Mahabaik!