Artikel Renungan

Berjaga-jaga

November 3, 2022

Pada suatu hari, Yesus sedang berkumpul dengan murid-murid-Nya. Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Simon Petrus menjawab: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Mendengar jawaban ini, Tuhan Yesus berkata: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”

Setelah itu, Tuhan Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Tuhan Yesus akan menderita dan mati. Mendengar ini, Simon tidak setuju. Simon Petrus menarik Tuhan Yesus dan berkata: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tuhan Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Anak-anak, kisah Simon ini memperingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga. Pada cerita pertama, Simon menjawab dengan benar. Bahkan Simon mendapat pujian dari Tuhan Yesus. Tetapi tidak lama setelah itu, Simon dicobai Iblis dan Simon menjadi alat si Iblis untuk menghalangi Tuhan Yesus disalibkan. Kita tidak pernah boleh menganggap diri kita aman. Kalau kita sekarang masih merasa baik-baik saja, kita tidak boleh lengah. Kita tidak pernah benar-benar aman dari dosa. Iblis akan selalu berusaha setiap waktu untuk mencobai kita.

Karena itu, marilah kita terus memohon kasih karunia Allah di dalam doa kita. “Tuhan, kuatkan aku melawan godaan si Iblis. Mampukan aku untuk terus bertobat kembali kepada-Mu.” Hanya melalui kasih karunia Allah yang terus-menerus Allah berikan inilah, kita dapat terlindungi dari dosa.