Dosa sebagai status Status berdosa ini melekat kepada setiap manusia yang hidup di dunia dan tidak bisa lepas selama Allah tidak melepaskannya. Karena kita berdosa kepada Allah, maka hanya Allah yang bisa melepaskan kita, mengampuni dosa kita.
Dosa bersifat Pribadi Dosa merupakan sesuatu yang dilakukan manusia secara pribadi. Tidak mungkin dosa yang kita lakukan itu menjadi dosanya teman kita juga, padahal teman kita itu tidak melakukannya. Semua manusia berbuat dosa, karena status berdosa itu membuat kita hanya menghasilkan perbuatan dosa. Semua tindakan manusia selalu menuju kepada pelanggaran terhadap ketetapan dan hukum Allah, karena manusia berstatus dosa ini tidak tahu lagi mana yang benar, yang sesuai kehendak Allah, dan yang sempurna. Karena semua manusia melakukan dosa, semua manusia akan dihukum sesuai perbuatan dosanya. Semua manusia harus bertanggung jawab kepada Allah secara pribadi atas perbuatannya.
Dosa sebagai Kebiasaan Keberdosaan juga menyebabkan manusia terikat dalam keberdosaannya. Kita sulit melepaskannya dan menjadi terbiasa dengan dosa itu. Bukan itu saja, kebiasaan kita akhirnya bisa menularkan kepada orang lain. Alkitab mengatakan, jika kita bergaul dengan orang fasik/jahat akan menjadikan kita juga menjadi fasik (Ams. 11:9). Seseorang yang dibesarkan dan tinggal dalam lingkungan yang jahat akan mudah untuk jatuh dalam kejahatan, apalagi pada dasarnya ia juga sudah jahat karena status keberdosaannya. Akhirnya, kerusakan menular dari satu kepada lainnya. Keberdosaan menjadi kebiasaan di mana-mana dan kita tidak mampu melepaskan diri kita darinya.