Allah yang Mengutus
Mengutus adalah sebuah aktivitas mengirimkan seseorang sebagai perwakilannya. Kita dapat melihat contoh seperti ada lomba matematika nasional di Jakarta untuk tingkat SD. Maka dari semua provinsi di Indonesia akan mengutus satu orang sebagai perwakilan. Tentu saja pengutusan itu banyak aturan yang harus diikuti. Dari sekolah-sekolah yang terbaik, akan dikumpulkan siswa-siswi terbaik untuk dilakukan ujian penyaringan. Setelah dilakukan ujian penyaringan dan yang mendapatkan nilai tertinggi akan diutus untuk mengikuti lomba matematika nasional di Jakarta. Dengan demikian, siswa-siswi tersebut menjadi utusan dari provinsinya untuk melakukan lomba matematika itu.
Allah juga mengutus Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, datang ke dalam dunia ini untuk melakukan sebuah pekerjaan, yaitu menebus dosa manusia. Tentu saja yang akan diutus itu juga mempunyai syarat. Syaratnya adalah:
1. Yang diutus itu harus manusia, karena manusia yang telah berdosa kepada Allah. Karena itu, seharusnya manusia yang mati menerima hukuman kekal Allah.
2. Yang diutus itu juga harus adalah Allah, karena harus sanggup menahan murka Allah. Hanya Allah yang sanggup menahan murka Allah sendiri, tidak ada ciptaan yang sanggup melakukannya.
Dari persyaratan di atas, Allah mengetahui tidak ada satu orang manusia pun yang memenuhi syarat di atas. Tetapi Allah mempunyai Anak satu-satunya yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus Kristus satu-satunya sepenuhnya manusia dan juga sepenuhnya Allah. Hanya Tuhan Yesus Kristus satu-satunya yang memenuhi syarat di atas. Oleh karena itu, Allah mengutus Anak-Nya itu datang ke dalam dunia untuk menebus dosa manusia (Yoh. 3:16).

