Hidup kita tidak selalu berjalan lancar. Kita pasti pernah menghadapi kesulitan. Misalnya kesulitan dalam belajar, kesulitan dalam berteman, atau kesulitan dalam relasi keluarga. Kesulitan itu sering membuat kita sedih. Kita menjadi orang yang kehilangan harapan saat kesulitan itu ada.

Di saat sulit, kita bisa berpikir kalau Allah itu jahat. Dia membiarkan kita menderita. Tetapi apakah benar seperti itu? Tentu tidak. Allah itu kasih. Dia tidak membiarkan kesulitan itu menyiksa anak-anak-Nya. Tetapi Allah bisa memakai kesulitan itu untuk mendidik mereka.

Mari mengingat kisah Yusuf. Saat Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, dia sangat menderita. Dia harus menjadi budak. Hidup Yusuf sangat sulit. Tetapi apa yang terjadi berikutnya? Allah menjadikan Yusuf sebagai penolong bagi bangsanya. Ia jadi orang yang besar dan berpengaruh. Allah memakai kesulitan hidup Yusuf untuk mempersiapkannya melayani Allah melalui umat-Nya.

Oleh karena itu, mari kita belajar melihat pekerjaan Allah melalui kesulitan. Kesulitan hidup kita dipakai oleh Allah untuk mengajar kita. Ia ingin mempersiapkan kita untuk melayani Dia. Saat hidup sulit, biarlah kita belajar berjuang dan makin bergantung kepada Allah. Kita makin tekun mencari tahu kehendak-Nya. Sehingga kita tidak menjadi hilang harapan, tetapi kita tetap bisa bersukacita dalam kesulitan.