Abigail
Kita semua pasti pernah melihat teman kita berkelahi. Kita melihatnya di sekolah atau di lingkungan bermain kita. Kita sendiri juga mungkin pernah berkelahi karena teman kita membuat kita marah dan kesal.
Di dalam Alkitab, ada seorang wanita yang cantik dan bijaksana bernama Abigail. Tetapi, Abigail memiliki suami yang jahat dan kasar yang bernama Nabal. Suatu hari, Nabal membuat Daud marah karena perkataannya yang jahat. Daud pun segera mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Nabal. Wah, pasti akan terjadi perang yang hebat!
Abigail datang menemui Daud. Dia membawa makanan untuk Daud dan pasukannya. Dia mengingatkan Daud bahwa Allah tidak senang jika Daud balas dendam kepada Nabal. Akhirnya, Daud sadar. Daud tidak lagi marah dan tidak jadi menyerang Nabal.
Anak-anak, Allah kita adalah Sang Damai. Allah memakai Abigail untuk menjadi pendamai antara Daud dan Nabal. Sebagai anak Tuhan, kita harus belajar untuk menjadi pembawa damai seperti Abigail. Kita tidak boleh suka berkelahi untuk hal yang tidak perlu. Ketika teman kita berkelahi, kita harus berusaha meleraikan dan mendamaikan mereka. Ketika seorang teman membuat kita kesal, kita harus belajar mendoakan dan berdamai dengan dia.
“Tetapi itu kan sulit! Saya mau membalas saja!”
Anak-anak, memang tidak mudah untuk taat perintah Tuhan dengan kekuatan sendiri. Kita harus berdoa meminta kekuatan dari Tuhan, Sang Damai. Hanya Tuhan yang bisa memampukan kita untuk menjadi seperti apa yang Tuhan Yesus katakan, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat. 5:9).