Zakharia
Sudah 400 tahun Allah tidak berbicara kepada umat-Nya. Mungkin waktu itu banyak umat Allah sudah mulai kehilangan pengharapan. Iman mereka pun mulai lemah. Namun, Allah tidak pernah melupakan janji-Nya kepada umat-Nya, yaitu janji akan kedatangan Mesias.
Hari itu, ketika dilakukan undi untuk menentukan imam yang bertugas, tidak disangka nama Zakharia yang terpilih. Dia ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ, sedangkan seluruh umat berkumpul di luar. Lalu tampaklah malaikat Tuhan, Zakharia terkejut dan menjadi takut. Namun, malaikat itu sesungguhnya membawa kabar sukacita. Istri Zakharia, Elisabet, yang sudah tua dan mandul itu akan melahirkan seorang anak laki-laki. Dialah Yohanes Pembaptis yang akan menyiapkan jalan bagi Mesias, yaitu Tuhan Yesus yang akan segera lahir. Janji Allah sedang digenapi!
Akan tetapi, Zakharia tidak percaya dengan perkataan malaikat. Maka, saat itu juga dia menjadi bisu. Zakharia baru bisa kembali berbicara ketika anaknya lahir dan dia menamainya Yohanes. Lalu, Zakharia dengan penuh Roh Kudus memuji Allah karena Allah telah mengingat janji-Nya.
“Zakharia” berarti “Allah mengingat”. Meskipun Zakharia tidak percaya, meskipun umat Allah meragukan janji-Nya, tetapi Allah tidak pernah melupakan janji-Nya. Allah itu jujur dan benar. Dia selalu dan pasti menggenapi janji-Nya, termasuk janji akan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya! Dulu Mesias sudah datang, nanti Dia akan datang kembali, dan kita akan hidup selamanya di langit dan bumi yang baru. Mari anak-anak, kita belajar percaya akan janji Allah!