Artikel Renungan

Yesus Segala-galanya

February 17, 2022

Kita pasti ingin sukses. Kita ingin menjadi orang kaya raya; Ketika kita ingin pakaian atau mainan baru, kita bisa langsung membelinya. Kita juga pasti ingin menjadi orang yang pintar dan hebat; Kalau ujian, kita selalu dapat nilai yang bagus. Kalau teman kita perlu bantuan, teman kita pasti cari kita, karena kita orang yang hebat. Kita ingin jadi orang terkenal dan kita ingin semua orang menyukai kita.

Tahukah kita, di Alkitab, ada seorang yang punya semua hal yang kita inginkan ini, namanya Paulus. Dia orang yang kaya. Dia juga orang yang pintar dan hebat. Dia selalu dapat nilai bagus kalau ujian; dia sering bantu teman-temannya yang tidak mengerti pelajaran di sekolah. Paulus ini disukai oleh orang-orang di sekitar dia karena Paulus orang yang hebat.

Tetapi Paulus bilang bahwa harta, kepintaran, kehebatan yang disukai orang-orang–semuanya ini adalah sampah yang harus dibuang karena berbahaya buat Paulus. Kenapa Paulus bilang seperti ini, ya?

Ini karena harta, kepintaran, dan kehebatan, membuat Paulus tidak datang kepada Yesus. Semua ini membuat Paulus merasa cukup, sehingga dia tidak merasa perlu Tuhan Yesus untuk menebus dosa dia. Semua ini menjauhkan Paulus dari Tuhan Yesus. Maka, Paulus pikir, “Apa gunanya harta, kepintaran, dan kehebatan, kalau saya kehilangan Yesus? Saya lebih baik kehilangan semua ini daripada tidak percaya kepada Tuhan Yesus.”

Dari Paulus kita belajar apa artinya menjadi orang Kristen. Menjadi orang Kristen berarti kita berani mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah yang terpenting di dalam hidup kita; lebih penting daripada kekayaan, kepintaran, dan kehebatan.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk jadi murid Tuhan yang sejati, yang mengasihi Yesus lebih dari segala-galanya di dalam hidup kita. Amin.