Yehezkiel
Hari itu Kerajaan Babel mengalahkan Kerajaan Yehuda. Raja Babel membawa sebagian bangsa Israel ke negeri Babel sebagai tawanan. Yehezkiel yang adalah seorang imam. Dia juga dibawa ke Babel. Di sana Allah mengutus Yehezkiel menjadi nabi pada masa pembuangan umat Allah di Babel.
Suatu hari, Allah berkata kepada Yehezkiel, “Hai Yehezkiel, Aku telah menetapkan kamu menjadi penjaga kaum Israel. Jika kamu mendengar firman dari-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.” Maka tugas Yehezkiel adalah menegur dan memperingatkan umat Allah yang berdosa supaya mereka bertobat, serta menyampaikan janji pemulihan Allah terhadap umat-Nya yang bertobat. Itulah tugas penjaga umat Allah. Tugasnya bukan membuat umat Allah menjadi kaya, banyak harta, hidup sukses, dan lancar di Babel. Tugasnya adalah membuat umat Allah sadar terhadap dosa mereka, sehingga mereka bertobat, tidak lagi berbuat dosa, mau taat menjalankan perintah Allah, dan menerima janji Allah.
Seperti Yehezkiel, orang Kristen juga dipanggil untuk menjadi penjaga orang Kristen lainnya. Meskipun masih kecil, kita juga memiliki tugas ini. Ketika kita melihat teman melanggar perintah Allah, maka kita menegur dia dengan kasih, supaya dia tidak berbuat dosa lagi. Begitu juga sebaliknya, jika kita yang berbuat dosa, maka kita rela ditegur dan bertobat. Inilah tugas kita semua. Mari kita saling menjaga satu sama lain untuk makin taat kepada Allah dan firman-Nya!