Sakramen-Sakramen
Sakramen adalah tanda yang kelihatan, melalui tanda itu Allah memberikan janji anugerah-Nya kepada umat Allah (1 Kor. 11:23-43). Sakramen itu sendiri tidak menyelamatkan manusia dari dosa. Apakah janji anugerah itu? Yaitu manusia diselamatkan dari dosa. Yesus harus mati di atas kayu salib dan bangkit untuk menebus dosa kita. Dengan demikian, orang yang berdosa, yang dipilih Allah untuk percaya Yesus akan bertobat dan mau sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus.
Alkitab mengajarkan adanya 2 (dua) jenis sakramen, yaitu: Perjamuan Kudus dan Baptisan. Sakramen-sakramen itu menggunakan air, roti, dan anggur. Tetapi ke tiga hal itu tidak mempunyai kuasa, ketiga hal itu bukanlah barang-barang misteri. Ketiga hal itu dipakai hanya sebagai tanda yang kelihatan, yang artinya:
- Air: sebagai tanda bahwa dosa kita sudah dibersihkan dan kita sudah diampuni oleh Allah.
- Roti: mengingatkan kita akan tubuh Tuhan Yesus yang dikorbankan untuk mati di atas kayu salib.
- Anggur: mengingatkan kita akan darah Tuhan Yesus yang telah dicurahkan untuk membersihkan, menebus dosa kita.
Jadi di dalam sakramen-sakramen itu yang mempunyai kuasa adalah Allah itu sendiri, dan sakramen itu diperintahkan oleh Allah untuk dikerjakan. Oleh sebab itu, pelaksanaan sakramen tidak boleh sembarangan, harus dengan serius, penuh ucapan syukur, dan dengan sungguh-gungguh.