Artikel Kenalan, Yuk!

Rut

February 5, 2021

“Mari, istri dan anak-anakku! Kita pergi ke Moab, jangan sampai kita mati kelaparan di sini”, seru Elimelekh. Lalu pergilah mereka meninggalkan Betlehem.

Suatu hari, Elimelekh meninggal. Lalu, kedua anak laki-laki Elimelekh menikah dengan perempuan Moab yang tidak mengenal Allah. Setelah itu, kedua anak laki-laki Elimelekh juga meninggal. Maka tinggallah Naomi dengan kedua menantunya, Orpa dan Rut.

Naomi memutuskan pulang ke Betlehem, karena dia mendengar kabar bahwa Allah telah memperhatikan umat-Nya di sana dan kelaparan sudah berhenti. Dalam perjalanan, Naomi mendesak kedua menantunya pulang ke Moab. Naomi merasa hidupnya begitu pahit dan tidak berpengharapan. “Pulanglah kalian ke tempat asal kalian! Jangan ikut aku. Buat apa kalian mengikut aku? Tidak ada harapan padaku. Bukankah jauh lebih pahit hidupku daripada hidupmu?”

Orpa dan Rut menangis dengan keras. Orpa memutuskan untuk kembali kepada bangsanya dan ilah-ilah palsunya. Tetapi Rut tetap mau mengikutin Naomi. Rut berkata, “Ke mana engkau pergi, ke situ aku pergi. Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku.”

Rut tahu di Betlehem dia akan menjadi orang asing dan hidup susah. Tetapi dia percaya bahwa Allah akan tetap memelihara hidupnya dan juga mertuanya. Besar sekali iman Rut! Orpa tidak memiliki iman seperti itu. Bahkan Naomi juga tidak memiliki iman sebesar itu, padahal Naomi adalah umat Allah. Naomi merasa hidupnya sengsara, tetapi Rut tetap melihat Allah yang baik dan setia akan memelihara mereka meskipun di tengah kesulitan yang berat. Akhir cerita, menikahlah Rut dengan Boas dan ia menjadi nenek moyang dari Yesus Kristus.

Mari kita belajar dari Rut, tetap percaya kepada Allah meskipun banyak hal buruk yang terjadi. Kenapa kita masih bisa percaya? Karena Alkitab memberi tahu bahwa ada Allah yang baik dan setia yang selalu memelihara umat-Nya.