Potensi Manusia
Alkitab mengatakan manusia dicipta berdasarkan gambar dan rupa Allah (Kej. 1), artinya
manusia diciptakan dengan berbagai potensi agar mampu mewakili dan meneladani Allah.
Potensi artinya kemampuan di dalam dirinya, yang belum kelihatan atau ternyatakan
sekarang. Potensi harus digali, diasah, dan dikembangkan agar mampu terlihat jelas dalam
kehidupan kita, dan mencapai tujuan potensi ini diberikan.
Tujuan adanya potensi dalam setiap manusia adalah (Kej. 2):
1. Manusia dapat bersekutu dengan Allah.
2. Manusia dapat menguasai, mengusahakan, serta memelihara alam semesta beserta
segala isinya sebagai wakil Allah di bumi ini.
3. Manusia dapat hidup saling mengasihi, membangun, dan menyempurnakan dengan
sesamanya.
Dengan kata lain, manusia diciptakan dengan memiliki potensi untuk berelasi dengan Allah,
alam, dan sesamanya manusia.
Potensi-potensi manusia, di antaranya:
1. Potensi Rohani: manusia dapat berelasi dengan Allah melalui doa, pembacaaan
Alkitab, pujian, dan menyembah Allah dengan benar di dalam roh dan kebenaran.
2. Potensi Moral: manusia dapat memancarkan kesucian Allah. Allah itu suci, maka kita
juga dituntut untuk suci, untuk tidak melakukan perbuatan dosa lagi.
3. Potensi Rasio: Manusia dapat berpikir, menghitung, merencanakan, menganalisis,
berimajinasi, dan lain sebagainya. Karena memiliki rasio, manusia dapat membuat
alat agar dia dapat terbang sampai ke bulan, dapat membangun gedung pencakar
langit, dapat merancang dan membuat teknologi informasi yang canggih, dan
sebagainya.
4. Potensi untuk Berkuasa: Manusia menjadi tuan atas seluruh ciptaan Allah, tetapi
manusia harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada Tuan atas segala tuan,
yaitu Allah Sang Pencipta.
5. Potensi Kreatif: Kreativitas diperlukan untuk mengerjakan perintah Allah, yaitu
membangun dan memelihara bumi (Kej. 1:28; 2:15). Allah Pencipta telah
menyediakan sarana dan prasarana, dan manusia tinggal menggunakan daya
kreativitas yang sudah diberikan Tuhan kepadanya.