Nuh
Alkitab mencatat Nuh adalah seorang yang benar dan hidup dekat dengan Tuhan. Meskipun orang-orang di sekitar Nuh itu jahat di mata Tuhan, tetapi Nuh tidak. Saking jahatnya manusia saat itu, Tuhan berencana untuk memusnahkan seluruh bumi. Namun Nuh mendapat belas kasihan dari Tuhan. Tuhan ingin menyelamatkan Nuh dan keluarganya (istri Nuh, tiga anak Nuh, dan masing-masing istri mereka). Maka Tuhan memberi tahu Nuh bahwa Dia akan memusnahkan segala makhluk di bumi. Tuhan akan mendatangkan air bah (banjir yang dahsyat dan mematikan) dengan menurunkan hujan ke bumi. Lalu Tuhan perintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera (kapal yang amat besar). Tuhan juga beri tahu Nuh bagaimana seharusnya dia membuat bahtera itu, mulai dari bahannya, ukurannya, sampai bentuknya. Nuh melakukannya tepat seperti yang diperintahkan Tuhan sampai akhirnya bahtera itu jadi. Setelah itu, Tuhan menyuruh Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera. Tuhan juga membuat sejumlah binatang secara berpasangan ikut masuk ke dalam bahtera. Lalu Tuhan menurunkan hujan lebat selama 40 hari 40 malam. Maka matilah segala yang hidup di luar bahtera itu. Allah lalu memerintahkan Nuh, keluarganya, serta segala makhluk di dalam bahtera untuk keluar. Hal pertama yang Nuh lakukan setelah itu adalah mengucap syukur kepada Tuhan atas segala perbuatan-Nya.
Sungguh besar iman Nuh kepada Tuhan! Saat itu bumi belum pernah turun hujan. Nuh dan orang-orang zaman itu tidak pernah tahu apa itu hujan. Meskipun Nuh belum pernah melihat hujan dalam hidupnya, tetapi dia percaya dan taat pada perkataan Tuhan. Dia percaya bukan karena sudah pernah melihat, bukan karena sudah pernah terjadi, tetapi karena Tuhan yang mengatakannya. Mari kita juga belajar memiliki iman yang seperti Nuh!