Mendengarkan Tuhan
Dalam artikel sebelumnya, kita melihat betapa senangnya kalau kita dapat bertemu dengan Bapak Presiden. Tetapi, bagaimana jika Bapak Presiden itu hanya diam saja ketika bertemu dengan kita? Kita pasti akan sedih sekali. Kita berpikir apa gunanya bertemu apabila dia tidak mau berbicara dengan kita? Lebih baik tidak usah bertemu. Namun ketika Presiden itu mau berbicara dengan kita, menyatakan isi hatinya kepada kita, kita pasti akan sangat senang.
Bagaimana dengan Tuhan? Kita dapat berbicara kepada Tuhan melalui doa, tetapi apakah Tuhan mau berbicara kepada kita? Tuhan itu sangat besar, sangat hormat, sangat berkuasa, apakah Dia mau berbicara kepada kita yang kecil, hina, dan terbatas ini? Jawabannya adalah “Iya”. Allah mau dan Ia sudah berbicara kepada kita. Bagaimana cara Allah berbicara kepada kita? Melalui Alkitab, yang saat ini sudah kita miliki di dalam bahasa kita sendiri.
Ini adalah anugerah yang besar, dan seharusnya kita bersukacita. Kalau Presiden mau berbicara dengan kita dan kita senang, terlebih lagi kalau Tuhan yang Mahabesar dan Mahakuasa itu mau berbicara kepada kita. Maka, marilah kita menghargai anugerah ini! Mari ambil Alkitab kita dan mulai membacanya! Jangan biarkan Alkitab kita berdebu dan kotor karena hanya dibaca ketika hari Minggu. Dan tidak boleh lupa, kita harus selalu berdoa sebelum membaca Alkitab, memohon belas kasihan Tuhan untuk berbicara dan menyatakan kehendak-Nya kepada kita.
Yuk, ambil dan baca Alkitab!