Ishak
Ishak adalah anak dari Abraham dan Sara. Dia adalah anak yang dijanjikan oleh Allah kepada Abraham dan Sara. Meskipun Sara mandul, tidak bisa mempunyai anak, tetapi Abraham dan Sara beriman kepada janji Allah. Iman yang seperti ini juga yang dimiliki oleh Ishak sejak kecil. Ishak percaya kepada ayahnya, juga kepada Allah. Masih ingatkah kita, apa yang terjadi ketika Abraham membawa Ishak pergi mempersembahkan korban?
Suatu hari, Allah menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran bagi Allah. Keesokan harinya, Abraham bangun pagi-pagi; dia membawa Ishak dan dua hambanya pergi mempersembahkan korban. Setelah beberapa hari berjalan, Abraham menyuruh dua hambanya tinggal, sedangkan dia dan Ishak pergi mempersembahkan korban. Ishak bingung dan bertanya, “Ayah, di tangan kita ada api dan kayu, tetapi di mana anak domba untuk korban bakaran itu?” Abraham menjawab, “Allah akan memberikannya.” Setelah sampai di tujuan, Abraham menyusun kayu, mengikat Ishak, lalu menaruhnya di atas kayu untuk dikorbankan. Ishak sama sekali tidak melawan. Kalau kita jadi Ishak, kita pasti sudah melawan, tetapi Ishak tidak. Mengapa begitu? Ini karena Ishak, seperti ayahnya, percaya kepada janji Allah. Abraham tidak melawan ketika Allah menyuruhnya mempersembahkan Ishak, karena dia percaya kepada Allah. Allah sudah berkata bahwa melalui Ishak, janji Allah akan digenapi. Maka, meskipun Ishak mati, Abraham percaya Allah bisa membangkitkan Ishak! Ishak juga tidak melawan ketika akan dikorbankan. Ini karena dia percaya kepada iman ayahnya dan kepada janji Allah. Akhirnya, Allah mencegah Abraham mengorbankan Ishak. Allah memberikan seekor anak domba jantan menjadi korban bakaran pengganti Ishak. Allah bahkan telah memberikan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, menjadi korban untuk mati menggantikan manusia berdosa. Tuhan juga berjanji, Dia akan datang kembali untuk menjemput kita yang percaya kepada-Nya ke sorga. Percayakah kita kepada janji-Nya? Mari kita seperti Abraham dan Ishak, percaya dan setia menunggu janji Allah digenapi!