Nama Hosea berarti “keselamatan”. Seperti itulah Allah mengutus Hosea sebagai nabi-Nya. Hosea dipanggil Allah untuk menunjukkan keberdosaan umat Allah dan janji keselamatan Allah bagi umat-Nya. Allah memerintahkan Hosea untuk menikah dengan Gomer. Gomer adalah seorang wanita berdosa yang tidak setia kepada suaminya, Hosea. Meskipun begitu, Hosea tetap mengasihi dan setia kepada Gomer. Kehidupan pernikahan Hosea ini menunjukkan hubungan antara Allah dan umat-Nya. Umat Allah tidak setia kepada Allah. Mereka terus menyembah berhala. Mereka selalu menyakiti hati Allah. Namun kasih setia Allah tidak pernah berubah, tidak bergantung pada kesetiaan manusia.

Hubungan Allah dengan kita juga seperti itu. Kita sering menyakiti hati Allah. Kita tidak senang melakukan perintah Allah. Kita sering malas, berbohong, menghina orang lain, sombong, iri hati, bahkan kita bisa bosan mendengar khotbah, malas membaca Alkitab. Kita sering berbuat dosa, tetapi kita tidak merasa berdosa. Kita merasa dosa itu biasa saja, semua orang juga seperti itu. Ini semua menunjukkan kita tidak setia kepada Allah, apalagi mengasihi Allah. Kita tidak mengasihi-Nya.

Namun Allah tidak seperti kita. Allah bahkan rela datang ke dunia menjadi manusia. Dia rela mati menggantikan kita, menebus dosa kita, padahal kita sudah tidak setia kepada-Nya. Allah melakukan ini semua karena Dia setia, Dia mengasihi kita, Dia ingin kita sungguh-sungguh bertobat.

Mari kita bertobat! Mari kita berdoa mengakui dosa kita, minta ampun kepada Allah. Allah yang setia dan adil, Dia akan mengampuni kita. Dia akan memberikan kita hati yang baru sehingga kita senang dan setia melakukan perintah-Nya.