Artikel Renungan

Hidup di Hadapan Allah

October 30, 2021

Sekarang sudah waktunya sekolah, tetapi guru belum datang. Senangnya, kita bisa main-main! Ada yang main bola, lari-lari, main kelereng, asyik!

“Guru datang, Guru datang!” Ayo semua masuk kelas; rapikan kursi dan meja, supaya waktu guru masuk, guru tidak marah!

Mengapa kalau tidak ada guru kita jadi anak nakal, tetapi kalau ada guru kita jadi anak baik? Ini karena kita tahu kalau nakal itu tidak boleh dan guru tidak senang kalau kita nakal.

Ada atau tidaknya orang lain, akan menentukan perilaku kita. Kalau ada orang lain di sekitar kita dan orang itu tidak suka dengan kenakalan kita, kita tidak akan berani nakal dan kita akan bersikap baik.

Inilah yang terjadi waktu kita menjadi orang Kristen. Allah kita adalah Allah yang suci, yang tidak suka dosa. Allah tidak suka kalau kita mencuri, pukul teman, bohong sama orang tua, menyontek, karena semua ini perbuatan tidak benar. Itu namanya perbuatan dosa.

Allah kita juga ada di mana-mana dan mahatahu, sehingga Allah pasti tahu semua perbuatan dosa kita. Tidak ada yang lolos dari Allah. Kita mungkin bisa sembunyikan beberapa dosa kita. Waktu kita nyontek, mungkin guru sedang tidak lihat; waktu kita membenci dan iri, tidak ada orang yang tahu; waktu kita tidak berdoa dan tidak ke gereja, mungkin orang tua kita tidak tahu. Tetapi Allah tahu! Karena Allah ada di mana-mana dan Allah tahu bahkan sampai hati kita yang terdalam.

Kalau kita sungguh-sungguh percaya kepada Allah ini, maka kita akan hidup dengan hati-hati. Kita tidak akan sembarangan berbuat dosa karena kita tahu bahwa Allah selalu mengawasi kita, Ia tidak suka terhadap dosa kita, dan suatu hari akan menghakimi kita karena dosa-dosa kita.

Kiranya Allah menolong kita, untuk hidup suci, di hadapan Allah yang adalah Allah yang suci.