Artikel Mari belajar

Hari Sabat

August 27, 2021

Hari Sabat ditetapkan sejak dari penciptaan. Setelah Allah menciptakan selama enam hari, Allah beristirahat pada hari ketujuh dan menguduskannya (Kej. 2:1-3). Itu sebabnya hari Sabat itu begitu kudus, karena Allah yang menguduskannya. Dikuduskan artinya dikhususkan atau dipisahkan dari hari-hari yang lain. Hari Sabat dikuduskan untuk Tuhan. Merayakan hari Sabat dengan benar adalah perintah keempat dari Hukum Taurat, “Ingatlah dan kuduskanlah hari sabat” (Kel. 20:8). Di dalam Perjanjian Lama, orang yang tidak menghormati hari Sabat, hukumannya adalah mati.

Kata Sabat artinya istirahat atau berhenti. Di zaman Perjanjian Lama hari Sabat dirayakan setiap hari ketujuh sesuai dengan kisah penciptaan. Allah sabat (berhenti) pada hari ketujuh. Tetapi dalam Perjanjian Baru sampai sekarang, hari Sabat itu dirayakan pada setiap hari pertama setiap minggunya, yaitu hari Minggu. Karena pada hari itulah Yesus Kristus bangkit dari kematian-Nya.

Itulah sebabnya kita pergi ke gereja setiap hari Minggu untuk merayakan hari Sabat. Kita merayakannya dengan beribadah kepada Allah di dalam gereja dengan penuh rasa hormat, sukacita, dan kesungguhan di hadapan Allah. Mulai hari Sabtu, kita sudah persiapkan hati kita untuk merayakan hari Sabat. Kita juga persiapkan persembahan, Alkitab, baju yang akan dipakai, dan sebagainya. Dan pada hari Minggu, kita datang tepat waktu ke gereja. Karena hari Sabat adalah hari khusus untuk Tuhan. Kita diajarkan untuk merindukan hari khusus itu, hari bertemu dengan Tuhan, hari kita bersama-sama berhenti di hadapan Tuhan mendengarkan firman-Nya.