Yesus tidak mendapatkan tempat saat Dia dilahirkan di dunia. Semua tempat penginapan penuh. Tidak ada satu pun rumah yang mau menerima Dia. Hanya kandang binatang yang tersedia bagi-Nya. Yesus lahir di sebuah palungan yang hina. Tidak ada tempat bagi Yesus sejak Dia datang ke dunia.

Kisah ini memang terjadi 2.000 tahun yang lalu, tetapi ini juga menggambarkan diri kita saat ini. Setiap kali kita merayakan Natal, kita hanya ingat dengan hadiah, baju baru, dan pesta yang meriah. Kita menyukai itu semua, tetapi kita tidak ingat Yesus. Tidak ada tempat bagi Yesus di hati kita.

Kita tidak ingat bahwa Yesus yang utama dalam perayaan Natal kita. Natal merayakan hari kelahiran-Nya. Dia datang ke dunia dan menjadi manusia. Dia datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Barang siapa yang menerima Yesus dalam hatinya maka akan diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita minta Yesus masuk ke dalam hati kita. Kita meminta Dia tinggal di dalam hati kita, menjadi Juruselamat dan Tuhan kita.