Asli atau Palsu?
Kita akan kesulitan mengetahui benda yang palsu jika benda tersebut memiliki ciri-ciri yang sangat mirip dengan aslinya. Misalnya uang, kita akan mudah tertipu dengan uang palsu jika uang tersebut memiliki ukuran dan warna yang sama dengan aslinya. Untuk menghindari penipuan uang palsu, pemerintah memberikan ciri-ciri khusus uang asli yang tidak mungkin atau sulit sekali ditiru. Ciri-ciri tersebut seperti adanya benang pengaman, tanda air berupa gambar para pahlawan, terdapat gambar tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu, dan masih banyak ciri lainnya. Jadi untuk mengetahui yang asli, kita harus memperhatikan ciri-ciri tersebut.
Bukan hanya benda yang bisa dipalsukan, iman kita pun bisa palsu. Kita bisa dengan mudah mengaku percaya kepada Tuhan. Kita juga selalu sebut diri kita orang Kristen sejati, tetapi kehidupan kita tidak menunjukkan ciri iman yang sejati. Bagaimana kita membedakan iman yang asli dan palsu? Mari kita selidiki bersama!
Pertama, iman yang asli akan membuat hati kita terarah kepada Allah. Ketika kita menjadi orang percaya, maka arah hati kita akan berubah. Hati kita yang awalnya terarah kepada dosa harus berbalik kepada Allah. Sekali kita sudah berbalik, iman yang asli tidak akan membiarkan kita berbalik lagi kembali kepada dosa. Jadi orang yang beriman sejati akan terus berusaha meninggalkan dosa.
Kedua, iman yang asli akan membuat kita mengutamakan Allah. Seluruh hidup, baik itu tubuh, pikiran, dan waktu akan kita gunakan untuk melakukan kehendak-Nya. Segala hal di dunia tidak akan mampu mengalihkan perhatian kita dari Allah. Seseorang yang beriman sejati akan senantiasa mengusahakan segala sesuatu demi pekerjaan Allah. Seseorang yang beriman sejati akan mudah mengorbankan dirinya bagi Allah.
Kedua hal itulah yang harusnya ternyatakan melalui hidup kita yang mengaku sebagai orang Kristen. Mari kita menyelidiki iman kita dengan melihat hidup yang kita jalani hari demi hari, apakah kita sudah memiliki iman yang sejati!